Kamis, 29 Oktober 2009
Susu Formula Khusus untuk Batita
JAKARTA, SENIN -- Tingginya kasus kurang gizi dan gizi buruk di Indonesia karena anak-anak Indonesia selama ini sangat kurang minum susu, bahkan paling rendah dibanding negara-negara lain. Agar konsumsi susu dapat terus ditingkatkan pada saat membumbung tingginya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat belakangan ini, khususnya susu untuk anak usia di bawah tiga tahun (Batita), maka Nestle Indonesia meluncurkan susu bubuk Dancow Batita Peluncuran Dancow Batita dilakukan oleh Presiden Direktur Nestle Indonesia Peter Vogts, Senin (11/8) di Jakarta. Ini merupakan peluncuran pertama di dunia.
"Kami mendukung visi pemerintah untuk menekan kasus gizi buruk di Indonesia guna mewujudkan generasi yang lebih baik," katanya. Dari data FAO, masyarakat Indonesia mengunsumsi susu rata-rata sembilan liter setiap tahun per kapita, tertinggal jauh dibanding Malaysia 25,4 liter, Singapura 32 liter, bahkan Vietnam 10,7 liter, dan Philipina 11,3 liter.
Peter Vogts menjelaskan, dengan mencermati penyebab kasus kurang gizi dan gizi buruk dan data konsumsi susu di Indonesia, maka Nestle Indonesia menciptakan inovasi baru berdasarkan penelitian para ahli dari Nestle Indonesia, sebagai produsen makanan dan minuman bernutrisi di dunia.
"Sebagian besar masyarakat Indonesia hidup kelas ekonomi menengah ke bawah. Karena itu Nestle Indonesia terdorong menciptakan produk dengan harga relatif murah dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik," jelas Peter.
"Kami mendukung visi pemerintah untuk menekan kasus gizi buruk di Indonesia guna mewujudkan generasi yang lebih baik," katanya. Dari data FAO, masyarakat Indonesia mengunsumsi susu rata-rata sembilan liter setiap tahun per kapita, tertinggal jauh dibanding Malaysia 25,4 liter, Singapura 32 liter, bahkan Vietnam 10,7 liter, dan Philipina 11,3 liter.
Peter Vogts menjelaskan, dengan mencermati penyebab kasus kurang gizi dan gizi buruk dan data konsumsi susu di Indonesia, maka Nestle Indonesia menciptakan inovasi baru berdasarkan penelitian para ahli dari Nestle Indonesia, sebagai produsen makanan dan minuman bernutrisi di dunia.
"Sebagian besar masyarakat Indonesia hidup kelas ekonomi menengah ke bawah. Karena itu Nestle Indonesia terdorong menciptakan produk dengan harga relatif murah dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik," jelas Peter.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar